Unsurunsur Negara. Seperti halnya suatu bangsa, sesuatu dapat dikatakan tentang suatu negara jika memenuhi unsur-unsur negara. Berikut ini termasuk unsur-unsur negara untuk mengetahui perbedaan antara bangsa dan negara: - Adanya rakyat/populasi. Tanpa rakyat sebagai rakyat dalam suatu negara, pemerintah tidak akan berjalan. LandasanPendidikan yang kelima adalah Landasan Ilmiah dan Teknologi. Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai kaitan yang erat. Seperti diketahui IPTEK menjadi isi kajian di dalam pendidikan dengan kata lain pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek. Pendidikanmemperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horizontal), dan dengan Tuhannya (vertikal). UnsurUnsur Pendidikan. Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur pendidikan yaitu: Input adalah Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat. Pendidik Yaitu pelaku pendidikan; Proses Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain; Output Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) Pendidikansebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan). 3. . Saat kuliah di pendidikan, diwajibkan mengambil mata kuliah pengantar pendidikan. Dalam artikel berikut akan dijelaskan menganai pengertian, manfaat dan materi yang diajarkan di mata kuliah yang satu ini. Sebab, tidak banyak yang menjelaskan secara detail manfaat dari mempelajari pengantar ilmu pendidikan ini sewaktu mulai kelas. Nah, Apa itu pengantar pendidikan? Kemudian, apa manfaatnya ketika selesai mempelajari salah satu mata kuliah wajib ini? Mengapa Disebut Pengantar? Dilansir dari laman pengantar ilmu pendidkan merupakan mata kuliah yang dibuat dan wajib diambil dengan tujuan supaya mahasiswa bisa memahami pendidikan dan memberikan gambaran umum tentang dunia pendidikan. Mungkin setiap orang memiliki pandangan masing-masing terkait pendidikan. Namun, hal yang perlu digarisbawahi adalah pendidikan ini ada dasarnya fundamental mengapa ada yang namanya “Pendidikan”. Sekaligus juga akan menyelaraskan dengan program jangka panjang pendidikan di Indonesia supaya lebih tau landscape yang sedang dipelajari. Manfaat Mempelajari Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Melewati hal dasar memang sedikit membosankan, tetapi ingat bahwa dengan mendalami dan menguasai hal dasarlah seseorang bisa mengembangkan sesuatu yang lebih advance. Terkadang, permasalahan pendidikan harus diselesaikan dahulu dengan hal dasar ini. Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan selama mempelajari pengantar pendidikan ini. Hakikat manusia dan pengembangannya. Pengertian dan unsur-unsur pendidikan. Landasan dan asas-asas pendidikan serta penerapannya. Mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis lingkungan pendidikan. Aliran-aliran pendidikan. Memahami permasalahan pendidikan. Memahami sistem pendidikan nasional. Memahami keterkaitan pendidikan dan pembangunan. Apa Materi yang Dipelajari? Berikut beberapa materi yang akan dipelajari pada mata kuliah dasar ini. Hakikat Manusia dan Pengembangannya Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan Landasan Pendidikan serta Penerapannya Asas-asas Pokok Pendidikan Indonesia Pengertian, Fungsi, dan Jenis Lingkungan Pendidikan Aliran-aliran Pendidikan Permasalahan Pendidikan Sistem Pendidikan Nasional Keterkaitan Pendidikan dan Pembangunan Untuk menunjang mempalajari semua materi tersebut, diperlukan beberapa buku pendukung. Tujuannya untuk memudahkan mahasiswa dalam mempelajari sesuatu dan juga nanti bisa dimanfaatkan untuk bahan skripsi pastinya. Rekomendasi Buku Pendidikan Judul BukuHargaBuku Pengantar Pengawasan Implementasi Pembiasaan Ajar Pengantar Pengantar Bimbingan dan PENGERTIAN PENDIDIKAN 1. Batasan tentang Pendidikan Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya. a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain. b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN GBHN 1988BP 7 pusat, 1990 105 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. 2. Tujuan dan proses Pendidikan a. Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. b. Proses pendidikan Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. 3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat PSH PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu di abad 16. Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.Cropley67 Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan Rasional Alasan keadilan Alasan ekonomi Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek Alasan perkembangan iptek Alasan sifat pekerjaan 4. Kemandirian dalam belajar a. Arti dan perinsip yang melandasi Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar. b. Alasan yang menopang Conny Semiawan, dan kawan-kawan Conny S. 1988; 14-16 mengemukakan alasan sebagai berikut Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidikkhususnya guru mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik. Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif. Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik. B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu Subjek yang dibimbing peserta didik. Orang yang membimbing pendidik Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung lingkungan pendidikan Penjelasan 1. Peserta Didik Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik. Individu yang sedang berkembang. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. 2. Orang yang membimbing pendidik Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat. 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan. 4. Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan a. Alat dan Metode Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif. b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung lingkungan pendidikan Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM 1. Pengertian Sistem Beberapa definisi sitem menurut para ahli Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. Tatang M. Amirin, 199210 Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Tatang Amirin, 199210 Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tatang Amirin, 199211 2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan. Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain raw input sistem baru, outputtamatan, instrumental input guru, kurikulum, environmental inputbudaya, kependudukan, politik dan keamanan. 3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sistem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya. 4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik. a. Cara memandang sistem Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem atau pun sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan. b. Masalah berjenjang Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah. c. Analisis sitem pendidikan Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan. d. Saling hubungan antarkomponen Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain. e. ­Hubungan sitem dengan suprasistem Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan. 5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah. 6. Pendidikan prajabatan preservice education dan pendidikan dalam jabatan inservice education sebagai sebuah sistem. Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada orang-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan. 7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem. Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal. ­Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan. Sumber Bacaan Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta Silahkan Download Filenya dalam bentuk PDF Ilustrasi CV. Foto ingin melamar kerja ataupun beasiswa, kita pasti sering mendengar istilah CV. Lantas, apa pengertian CV?CV adalah singkatan dari Curriculum Vitae. Ini merupakan dokumen yang berisikan data pribadi dan riwayat hidup yang ini memiliki berbagai fungsi. Berikut penjelasan mengenai pengertian CV, fungsi, hingga Pengertian CV?Pengertian CV atau Curriculum Vitae adalah daftar riwayat hidup yang meliputi penjelasan tentang data diri. Foto dari buku Panduan Membuat Surat Lamaran Kerja dan CV, pengertian CV atau Curriculum Vitae adalah daftar riwayat hidup yang meliputi penjelasan tentang data diri termasuk juga riwayat pendidikan dan pengalaman digunakan sebagai sarana komunikasi antara individu dengan pihak yang berkepentingan, seperti perusahaan atau institusi, ketika seseorang melamar pekerjaan, beasiswa, atau kesempatan lainnya. CV sering kali menjadi salah satu faktor penentu apakah seseorang akan dipanggil untuk wawancara atau tahap seleksi CVCV memiliki beberapa fungsi yang sangat penting. Berikut adalah beberapa di antaranya1. Menampilkan Informasi PribadiCV mencakup informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, kontak, serta informasi lainnya seperti tanggal lahir, status perkawinan, dan kewarganegaraan. Informasi ini membantu pihak yang berkepentingan untuk mengenal lebih jauh tentang Menyoroti Riwayat PendidikanCV mencantumkan riwayat pendidikan pelamar, termasuk gelar akademik, institusi pendidikan yang dihadiri, dan prestasi akademik yang relevan. Hal ini memberikan gambaran tentang latar belakang pendidikan Menggambarkan Pengalaman KerjaCV memperlihatkan pengalaman kerja pelamar, baik pekerjaan sebelumnya, magang, atau proyek-proyek yang relevan. Ini membantu pihak yang berkepentingan untuk memahami kompetensi dan keahlian yang dimiliki Mengemukakan Keterampilan dan KeahlianCV juga mencantumkan keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh pelamar. Ini bisa mencakup keterampilan teknis, keterampilan interpersonal, atau kemampuan bahasa asing. Informasi ini membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai apakah pelamar memenuhi persyaratan yang Menunjukkan Minat dan Prestasi CV dapat menyoroti minat dan prestasi pelamar yang relevan dengan posisi atau bidang yang dilamar. Ini memberikan gambaran lebih lanjut tentang komitmen dan pencapaian pelamar dalam bidang yang dalam CVSebuah CV yang efektif harus mencakup unsur-unsur penting. Foto CV yang efektif harus mencakup unsur-unsur penting berikut iniInformasi Pribadi Nama lengkap, alamat, nomor telepon, alamat email, serta informasi pribadi lainnya yang Tujuan Sebuah pernyataan singkat yang menjelaskan tujuan pelamar dalam mengajukan lamaran, serta mencantumkan posisi atau bidang yang Pendidikan Mencakup institusi pendidikan yang dihadiri, gelar yang diperoleh, bidang studi, serta prestasi akademik yang Kerja Daftar kronologis pekerjaan sebelumnya, magang, atau proyek-proyek yang relevan. Cantumkan nama perusahaan, posisi yang dipegang, dan periode Daftar keterampilan yang dimiliki, baik keterampilan teknis maupun keterampilan interpersonal. Keterampilan ini harus relevan dengan posisi yang Mencantumkan prestasi yang telah diraih, baik di bidang pendidikan, pekerjaan, atau aktivitas lainnya yang Ekstrakurikuler Jika ada, sertakan informasi tentang kegiatan ekstrakurikuler atau keanggotaan dalam organisasi yang relevan dengan posisi yang Jika diinginkan, berikan referensi dari individu atau pihak lain yang dapat memberikan rekomendasi tentang kemampuan dan karakter CVBerikut adalah contoh CV yang dapat memberikan panduan tentang bagaimana mengatur dan menyusun informasiAlamat Jl. Contoh No. 123, Kota Contoh, Negara ContohSaya adalah seorang profesional di bidang pemasaran dengan pengalaman selama 5 tahun di industri ini. Saya ingin mengembangkan karir saya di sebuah perusahaan yang inovatif dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi secara Sarjana Ekonomi, Universitas Contoh, TahunSMA ABC, Kota Contoh, TahunManajer Pemasaran, Perusahaan XYZ, TahunAsisten Pemasaran, Perusahaan ABC, TahunJuara Pertama Lomba Pemasaran Nasional, TahunPenghargaan Kreativitas dalam Pemasaran, TahunAktivitas EkstrakurikulerAnggota Asosiasi Pemasaran Mahasiswa, Universitas ContohDengan mengikuti pedoman dan struktur CV yang baik, seseorang dapat menghadirkan diri mereka secara komprehensif dan efektif kepada pihak yang berkepentingan. CV yang baik membantu pelamar menonjolkan keahlian, pengalaman, dan potensi mereka, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk mencapai tujuan karir yang kepanjangan CV?Apa itu Curriculum Vitae?Apa fungsi CV? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian Kependidikan adalah sebuah program akselerasi seperangkat kegiatan kependidikan yang diatur dengan sedemikian rupa sehingga bisa dilakukan oleh anak didik di waktu yang lebih singkat dibandingkan biasanya. Pengertian kependidikan tersebut juga merujuk pada tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang bertugas sebagai pengajar, pembimbing, maupun pelatih peserta didik. Pengertian PendidikanUnsur-unsur Pendidikana. Peserta didikb. Orang yang membimbing atau Pendidikc. Interaksi antar peserta didik dengan pendidik atau Interaksi edukatifd. Materi atau Isi Pendidikane. Konteks yang membawa dampak terhadap pendidikanPengertian Tenaga KependidikanEtimologi atau Pengertian Pendidik dan Gurua. Pendidikb. GuruPendidik dan Tenaga KependidikanPengertian PendidikPengertian Tenaga KependidikanTugas PendidikTugas Tenaga KependidikanHak dan Kewajiban Pendidik dan Tenaga KependidikanHak Pendidik dan Tenaga KependidikanKewajiban Pendidik dan Tenaga KependidikanHal Lain yang Berkaitan Dengan Pendidik dan Tenaga KependidikanSyarat Menjadi PendidikRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Pengertian Pendidikan Istilah pendidikan berasal dari bahasa latin yakni kata “e-ducere” maupun “educare” yang artinya memandu keluar atau memimpin. Serta kata “terkemuka” artinya membawa manusia sebagai pengemuka maupun proses menjadi terkemuka. Secara leksikal, dalam sebuah kamus webster sendiri, kata pendidikan atau education diartikan sebagai berikut – Tindakan atau proses mendidik maupun sebagai terpelajar. – Pengetahuan atau perkembangan yang didapatkan dari proses pendidikan. – Bidang kajian yang berhubungan dengan metode mengajar dan belajar di sekolah. Sementara itu, menurut M. Noor Syam 1980, Pendidikan merupakan sebuah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan sendiri melingkupi ruang lingkup yang cukup komprehensif, yaitu pendidikan kemampuan mental, rasio, intelek, dan kepribadian manusia seutuhnya. Guna membina kepribadian tersebut membutuhkan rentangan waktu yang relatif panjang atau bahkan berlangsung seumur hidup. Menurut John Dewey, Pendidikan merupakan suatu proses pembaruan dari pengalaman. Proses tersebut dapat terjadi dalam sebuah pergaulan biasa maupun pergaulan orang dewasa dengan anak-anak yang terjadi secara sengaja. Serta dilembagakan guna menghadapi kesinambungan sosial. Proses itu melibatkan pengembangan dan pengendalian untuk orang yang belum dewasa dan kelompok dimana ia hidup. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional atau Sisdiknas, mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif bisa mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Unsur-unsur Pendidikan Pendidikan memiliki unsur-unsur di dalamnya. Terdapat beberapa unsur-unsur pendidikan, diantaranya yaitu a. Peserta didik Peserta didik memiliki status sebagai subjek yakni didik. Peserta didik merupakan subjek maupun pribadi yang otonom dan ingin diakui keberadaannya. b. Orang yang membimbing atau Pendidik Pendidik merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran utamanya yaitu peserta didik. Peserta didik akan menjalani pendidikannya dalam tiga jenis lingkungan yakni lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu seseorang yang bertanggung jawab pada pendidikan adalah guru, pemimpin program pembelajaran, orang tua, dan masyarakat. c. Interaksi antar peserta didik dengan pendidik atau Interaksi edukatif Pada dasarnya, interaksi edukatif merupakan sebuah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan para pendidiknya secara terarah terhadap tujuan pendidikan. d. Materi atau Isi Pendidikan Pada sistem pendidikan sekolah materi diramu ke dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sebuah sarana pencapaian tujuan. Materi tersebut mencakup materi inti maupun muatan lokal. e. Konteks yang membawa dampak terhadap pendidikan Konteks yang membawa dampak terhadap pendidikan ini mencakup – Alat dan metode pendidikan adalah dua sisi dari satu mata uang. Alat dan metode tersebut diartikan sebagai segala sesuatu yang dilaksanakan maupun ditiadakan secara sengaja guna mencapai tujuan pendidikan. – Tempat peristiwa bimbingan terjadi atau lingkungan pendidikan. Tenaga kependidikan merupakan seorang anggota masyarakat yang diangkat dan mengabdikan dirinya dengan tujuan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Secara umum tenaga kependidikan ini termaktub dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sisdiknas, diantaranya yaitu – Tenaga kependidikan meliputi tenaga pendidik, penguji, penilik, pustakawan, pengelola satuan pendidikan, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, laboran, dan teknisi sumber belajar. – Tenaga pendidik meliputi pembimbing, pelatih, dan pengajar. – Pengelola satuan pendidikan yang meliputi kepala sekolah, direktur, rektor, ketua, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah. Termasuk ke dalam jenis tenaga kependidikan yaitu pengelola sistem pendidikan, misalnya kepala kantor dinas pendidikan tingkat provinsi maupun kota atau kabupaten. Secara umumnya tenaga kependidikan tersebut bisa dikategorikan menjadi 5 lima kategori, diantaranya a. Tenaga pendidik yang meliputi pembimbing, penguji, pelatih, dan pengajar. b. Tenaga fungsional kependidikan yang mencakup penilik, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pengawas, dan pustakawan. c. Tenaga teknik kependidikan yang meliputi teknisi sumber belajar dan laboran. d. Tenaga pengelola satuan pendidikan yang mencakup kepala sekolah, direktur, rektor, ketua, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah. e. Tenaga lainnya yang mengurus mengenai masalah-masalah manajerial maupun administrasi kependidikan. Etimologi atau Pengertian Pendidik dan Guru a. Pendidik Pendidik adalah seorang tenaga profesional yang memiliki tugas untuk merencanakan dan melakukan sebuah proses pembelajaran, memberikan nilai terhadap hasil pembelajaran, melaksanakan pembimbingan maupun pelatihan, serta mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Khususnya untuk pendidik pada perguruan tinggi sebagaimana yang terdapat dalam pasal 39 ayat 2 undang-undang No. 20 tahun 2003. Dalam sebuah pengertian sederhana pendidik merupakan seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Sementara itu, dalam pandangan masyarakat bahwa pendidik merupakan orang yang melakukan pendidikannya di tempat-tempat tertentu, tidak perlu lembaga pendidikan formal saja, namun juga di masjid ataupun mushola, rumah dan lain sebagainya. Karena itu, seorang pendidik memiliki beberapa tugas, diantaranya yaitu – Menyerahkan kebudayaan pada peserta didiknya terdiri atas kecakapan, kepandaian, dan pengalaman-pengalamannya. – Menjadi perantara dalam proses belajar. – Pendidik merupakan seorang pendidik yang membawa peserta didik kearah lebih dewasa lagi. – Pendidik menjadi penghubung antara masyarakat dengan sekolah. – Pendidik merupakan seorang yang bertanggungjawab untuk mencerdaskan kehidupan peserta didik. Serta bertanggung jawab dalam membentuk peserta didik supaya menjadi seorang yang bersusila yang sangat cakap, berguna bagi agama, bangsa, dan nusa di masa yang akan datang nanti. b. Guru Menurut definisi istilah “guru” memiliki makna sebagai seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya yaitu mengajar, mendidik, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan juga mengevaluasi peserta didik. Tugas utama tersebut akan berjalan secara efektif bilamana seorang guru mempunyai derajat profesionalitas tertentu. Hal itu tercermin atau terlihat dari keterampilan, keahlian, kemahiran, kompetensi, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma etik. Definisi guru ini pun tidak termuat dalam sebuah peraturan undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional atau biasa dikenal dengan nama sisdiknas. Di dalam UU tersebut profesi guru termasuk dalam rumpun pendidik. Sebetulnya guru dan pendidik adalah dua hal yang berbeda maknanya. Dalam peraturan pemerintah PP No. 74 tahun 2008 mengenai guru, menyebutkan bahwa guru meliputi – Guru yang berada di kelas, guru suatu bidang studi, guru bimbingan dan konseling maupun guru bimbingan karir peserta didik. – Guru memiliki tugas tambahan menjadi kepala sekolah. – Guru dalam jabatan sebagai pengawas. Guru memiliki makna luasnya yakni seluruh tenaga kependidikan yang menyelenggarakan tugas pembelajaran di kelas. Guru memiliki kedudukan sebagai seorang tenaga profesional pada jenjang pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai peraturan undang-undang, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru yang baik merupakan guru yang mempunyai kompetensi di dalam proses belajar mengajar. Supaya pembelajaran bisa berjalan dengan efisien dan efektif. Seorang ahli bernama Conny R. Semiawan menyatakan bahwa kompetensi guru mempunyai tiga kriteria diantaranya yaitu 1. Knowledge criteria, artinya bahwa kemampuan intelektual yang dimiliki oleh seorang guru mencakup penguasaan pelajaran, pengetahuan tentang cara belajar, pengetahuan tentang perilaku atau tingkah laku dari seorang individu, pengetahuan mengenai penyuluhan dan bimbingan, pengetahuan mengenai pengetahuan umum dan kemasyarakatan. 2. Performance criteria, artinya bahwa kemampuan dari seorang guru berhubungan dengan berbagai keterampilan dan perilaku yang mencakup keterampilan mengajar, menilai, bergaul dan berkomunikasi pada siswa membimbing, menggunakan alat bantu pengajaran, dan perencanaan mengajar atau menyusun persiapan mengajar. 3. Product criteria, artinya bahwa kemampuan seorang guru dalam mengukur kemampuan serta kemajuan siswa sesudah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kedua hal yang sangat berbeda. Berikut adalah perbedaan antara pendidik dan tenaga pendidik jika dilihat dari pengertian hingga tugas pendidik dan tenaga kependidikan diantara keduanya adalah sebagai berikut. Pengertian Pendidik Pengertian pendidik berdasarkan pada ketentuan pasal 1 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidik yaitu tenaga kependidikan yang berkualifikasi menjadi dosen, konselor, guru, pamong belajar, tutor, fasilitator, instruktur, dan lain sebagainya sesuai dengan kekhasan masing-masing. Serta ikut berpartisipasi dalam upaya penyelenggaraan pendidikan. Pengertian Tenaga Kependidikan Sementara itu, pengertian dari tenaga kependidikan berdasarkan ketentuan pasal 1 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa tenaga kependidikan yaitu anggota masyarakat yang diangkat dan mengabdikan dirinya dengan tujuan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tugas Pendidik Menurut ketentuan pasal 39 ayat 2 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang memiliki tugas untuk merencanakan dan melakukan proses pembelajaran, melaksanakan pembimbingan dan pelatihannya. Serta melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, khususnya untuk pendidik pada perguruan tinggi. Tugas Tenaga Kependidikan Tugas dari tenaga kependidikan ini diatur pada ketentuan pasal 39 ayat 1 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa tugas tenaga kependidikan yaitu melakukan administrasi, pengembangan, pengawasan, pengelolaan, dan pelayanan teknis guna menunjang proses pendidikan terhadap satuan pendidikan. Mengenai hak dan kewajiban, serta syarat dari pendidik dan tenaga kependidikan ini pun diatur menurut ketentuan pasal 40 sampai pasal 44 undang-undang No. 20 tahun 2003. Hak dan Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidik dan tenaga kependidikan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Hak Pendidik dan Tenaga Kependidikan Hak pendidik dan tenaga kependidikan sebagaimana yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ketentuan pasal 40 ayat 1 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional yang isinya menyatakan bahwasanya hak pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut – Pendapatan dan jaminan akan kesejahteraan sosial yang sesuai dan memadai. – Penghargaan sesuai dengan prestasi dan tugas kerja masing-masing. – Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan atas pengembangan kualitas. – Perlindungan hukum dalam melakukan segala tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual. – Kesempatan dalam memakai sarana prasarana dan fasilitas pendidikan guna menunjang segala kelancaran pelaksanaan tugas masing-masing. Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berikutnya yaitu kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan pada ketentuan pasal 40 ayat 2 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan sebagai berikut – Menciptakan suasana pendidikan yang sangat bermakna, kreatif menyenangkan, dinamis, dan juga dialogis. – Memiliki komitmen secara profesional guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. – Memberikan teladan yang baik dan menjaga nama baik profesi, lembaga, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Hal Lain yang Berkaitan Dengan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Hal lain yang berkaitan dengan pendidik dan tenaga kependidikan ini telah ditentukan sebagaimana yang telah dikatakan diatas bahwa hal lain tersebut terdapat pada ketentuan pasal 41 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwasannya hal lain terkait pendidik dan tenaga kependidikan sebagai berikut – Pendidik dan Tenaga kependidikan bisa bekerja secara lintas daerah. – Pengangkatan, penempatan dan penyebaran seorang pendidik dan tenaga kependidikan ini diatur dan ditentukan oleh sebuah lembaga yang mengangkatnya sesuai dengan kebutuhan dari satuan pendidikan formal. Oleh karena itu pemerintah dan pemerintah daerah harus memberikan fasilitas pada satuan pendidikan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang diwajibkan untuk menjamin terselenggaranya sebuah pendidikan yang bermutu. Hal itu sebagaimana pada ketentuan pasal 41 undang-undang No. 20 tahun 2003, menyatakan bahwa dengan memperhatikan kedua hal itu, maka pemerintah dan pemerintah daerah harus memfasilitasi satuan pendidik dan tenaga kependidikan yang dibutuhkan guna menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu. Syarat Menjadi Pendidik Secara garis besar syarat menjadi seorang pendidik berdasarkan pada ketentuan pasal 42 undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwasannya syarat menjadi pendidik adalah sebagai berikut – Mempunyai kualifikasi minimum dan telah bersertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar. – Tubuh yang sehat baik secara rohani maupun jasmani. – Mempunyai kemampuan guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang lebih baik. Penyelenggara pendidikan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berkewajiban untuk membina dan mengembangkan tenaga kependidikan sebagaimana yang telah disebutkan yakni pada pasal 44 undang-undang No. 20 tahun 2003. Pembinaan yang dilaksanakan tersebut tentunya tidak terlepas dari hak yang perlu diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pendidikan? Mungkin anda pernah mendengar kata Pendidikan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang 75 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Unsur, Tujuan dan Faktor. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 Berikut ini terdapat 26 pengertian dari para ahli mengenai pendidikan, yakni sebagai berikut Menurut pendapat dari KBBI, pendidikan ialah sebagai prosedur pendidikan bagi setiap seseorang untuk menggapai ilmu dan pengenalan yang lebih tinggi dari objek tertentu dan spesifik. Secara formal dihasilkan nilau setiap seseorang yang mempunyai norma pikir, sikap dan moral yang sesuai dengan pembelajaran yang dihasilkan. Menurut pendapat dari Abdullah Ibnu Al-Muqafah, pendidikan ialah keperluan untuk memperoleh sesuatu yang akan memantapkan dan menggapai kemajuan yang tinggi ataupun keutuhan yang sebagai hidangan akan serta rohaninya. Menurut pendapat dari Plato, pendidikan ialah sesuatu yang bisa menolong peningkatan seseorang dari jasmani dan daya pikir dengan sesuatu yang bisa menguatkan tergapainya sebuah keutuhan. Menurut pendapat dari Mary McLeod Bethune, pendidikan ialah suatu kegiatan ataupun prosedur untuk menghasilkan sebuah ilmu. Menurut pendapat dari Godfrey Thomson, pendidikan ialah otoritas lingkungan atas seseorang untuk memperoleh transformasi tepat di dalam kerutinan ataupun norma akhlak, pikiran dan perasannya. Menurut pendapat dari Darmaningtyas, pendidikan ialah pendidikan sebagai cara dasar dan tersusun untuk menggapai fase hidup dan peningkatan yang lebih baik. Menurut pendapat dari Drs. Wasty Soemanto. pendidikan ialah prosedur pendidikan yang memperoleh pengetahuan yang memberikan ketentraman pribadi, baik lahir dan batin. Menurut pendapat dari GBHN, pendidikan ialah cara bangkit untuk meningkatkan individu dan keahlian di dalam dan diluar sekolah dan terjadi seumur hidup. Menurut pendapat dari Girex B, pendidikan ialah beragam macam jalan dan cara yang sudah dilakukan orang dewasa untuk membimbing pikiran siswa-siswi dan mengelola moral mereka. Menurut pendapat dari Drs. M. Ngailim Purwanto, pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang meneliti, mengheningkan mengenai tanda-tanda perbuatan membimbing. Menurut pendapat dari Prof. Dr. Iman Barnadib, pendidikan ialah cara dasar dan tersusun untuk menggapai fase hidup atau peningkatan yang lebih baik. Menurut pendapat dari UU No. 2 Tahun 1989, pendidikan ialah cara dasar untuk menyediakan sisiwa-siswi melalui aktivitas bimbingan, tutorial, dan latihan bagi tugasnya di masa yang akan datang. Menurut pendapat dari UNESCO, pendidikan ialah untuk menyiapkan manusia bagi suatu jenis masyarakat yang sedang belum ada. Menurut pendapat dari Ahmad D. Marimba, pendidikan ialah pengajaran secara dasar oleh pihak bimbingan kepada peningkatan jasmani dan rohani anak didik mengarah terciptanya tiap individu yang pokok. Menurut pendapat dari Ensiklopedi Pendidikan Indonesia, pendidikan ialah sebagai prosedur mengajarkan manusia ataupun siswa-siswi dari kesamaran, tidak paham, kehampaan, dan kepintara ilmu. Menurut pendapat dari Prof. H. Mahmud Yunus, pendidikan ialah suatu cara yang dengan berniat dipilih untuk menolong anak yang berperan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, jasmani dan perilaku sehingga secara ringan dapat membawakan siswa-siswi tersebut kepada tujuan dan cita-citanya. Menurut pendapat dari Prof. Dr. John Dewey, pendidikan ialah suatu prosedur keahlian. Karena kehidupan ialah peningkatan, maka pendidikan berguna untuk menolong peningkatan batin manusia tanpa penentu oleh usia. Menurut pendapat dari Kohnstamm dan Gunning, pendidikan ialah bentukan dari budi pekerti manusia, bahwa pendidikan ialah prosedur penciptaan dan penetapan peruntungan sendiri sesuai budi pekerti. Menurut pendapat dari Aldous Huxley, pendidikan ialah dimana seluruh manusia dibimbing supaya siap untuk dilokasikan dalam jenjang sosial, namun dalam prosedurnya tidak melaksanakan kerusakan kepada seseorang. Menurut pendapat dari Carter V. Good, pendidikan ialah sebagai prosedur peningkatan pembicaraan tiap individu dalam bentuk dan akhlak yang berlaku dalam masyarakat. “ Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya”. 22. Prof. Zaharai Idris “ Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya” . “ Pendidikan adalah proses yang di lakukan terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia” . Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan berasal dari kata Pedagogi yaitu kata paid artinya anak sedangkan agogos yang artinya membimbing sehingga pedagogi dapat di artikan sebagai lmu dan seni mengajar anak. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya. 28. Frederick J. Mc Donald Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat behavior manusia. Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada saat dewasa. Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya memanusiakan manusia. Pendidikan adalah segala urusan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia. Pendidikan adalah kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah tingkah laku ke arah yang diinginkan. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang kompleks. Dalam masyarakat modern, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal, tetapi masih berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah. Kata pendidikan kadang-kadang dipakai dalam pengertian yang luas dan pengertian sempit. Dalam pengertian luas, semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan. Sedangkan dalam pengertian sempit, pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat tradisi dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu kepada warga generasi berikutnya, dan demikian seterusnya. Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam lingkungan, dengan teman dan alam semesta. Brubacher juga memberikan pengertian lain mengenai pendidikan. Pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk menghilangkan tiga penyakit masyarakat. “Satu saja yang di ingat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengilangkan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan peradaban,” kata Nuh. Pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani. Pendidikan adalah sebuah proses yang lebih luas dari sekedar periode pendidikan di sekolah. Pendidikan adalah sebuah proses belajar terus menerus dalam keseluruhan aktifitas sosial sehingga manusia tetap ada dan berkembang. Pengertian pendidikan adalah kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri dan warisan sosial. Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan. Pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia. Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani. Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani. Pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan. Pendidikan ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani. Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran. Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Mendidik adalah memeri tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai kedewasaan. Pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan. Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan. Pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Proses yang dimaksud adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan secara sistematis dan bertahap. Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan sebarang proses yang dipakai individu untuk memperoleh pengetahuan atau wawasan, atau mengembangkan sikap-sikap ataupun keterampilan-keterampilan. Pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia. Adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. Dalam pengertian yang sempitt pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. 69. Redja Mudyahardjo 2001 Dalam bukunya, Pengantar Pendidikan sebuah studi awal tentang dasar-dasar pendidikan pada umumnya dan pendidikan Indonesia, dikemukakan bahwa pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. 70. Dictionary of Psychology 1972 Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan seperti sekolah dan madrasahyang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan baik formal maupun nonformal dan menjadi tanggung jawab semua orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 73. Warta Politeknik Negeri Jakarta, April 2007 Memberikan definisi pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka. Pendidikan adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa. Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri manusia, mulai dari fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan fisik dan apapun yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan fisik seperti olahraga, meinuman, makanan, kebersihan dan tidur. Jadi pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek moralnya saja namun juga membentuk individu yang menyeluruh termasuk jiwa, karakter dan fikiran. Unsur-Unsur Pendidikan Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur pendidikan yaitu Input adalah Sasaran pendidikan, yaitu individu, kelompok, masyarakat. Pendidik Yaitu pelaku pendidikan Proses Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain Output Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku Soekidjo Notoatmodjo. 2003 16 Berikut ini adalah tujuan dari pendidikan yaitu Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep Mengubah sikap dan persepsi Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru Soekidjo Notoatmodjo. 2003 68 Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah 2001 adalah sebagai berikut 1. Ideologi Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan. 2. Sosial Ekonomi Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. 3. Sosial Budaya Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. 4. Perkembangan IPTEK Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju. 5. Psikologi Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai. Demikian Penjelasan Materi Tentang 75 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Unsur, Tujuan dan Faktor Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi. Contoh lembaga pendidikan yaitu sekolahPenjelasan tentang lembaga pendidikanKebutuhan akan intensitas kedalaman pengetahuan atau pendidikan pada tiap masyarakat tentu berbeda. Pada masyarakat sederhana, segala pengetahuan dan keterampilan seseorang cukup didapat atau diperoleh dari keluarga atau kerabatnya. Umumnya, pengetahuan yang mereka peroleh adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan, seperti cara berburu, mengolah binatang hasil buruan, serta mengolah ladang. Namun,sejalan dengan perkembangan zaman,kebutuhan manusia bertambah pula. Dikenalnya pembagian kerja yang menuntut keahlian tertentu dalam berbagai proses produksi mendorong masyarakat untuk memperdalam pengetahuannya. Kemudian, dibentuklah lembaga pendidikan formal sebagai pelengkap lembaga pendidikan informal keluarga.Pendidikan formal, seperti sekolah, menawarkan pendidikan yang berjenjang dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus, seperti sekolah agama dan sekolah luar biasa. Di samping lembaga pendidikan formal, masyarakat juga mengenal dan membentuk lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus menjahit, kursus bahasa, dan kursus pendidikan pada hakekatnya merupakan salah satu wadah sosialisasi nilai-nilai yang ideal di lembaga pendidikanFungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui lembaga sekolah, orang tua melimpahkan tugas dan wewenang mereka dalam mendidik anak kepada Menyediakan sarana untuk memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal itu tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap Mempertahankan sistem kelas sosial. Lembaga sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sama dengan status orang Memperpanjang masa remaja. Pendidikan di sekolah dapat pula memperlambat masa kedewasaan seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang jugaUnsur-unsur lembaga pendidikanLembaga pendidikan memiliki unsur-unsur sebagai perilaku cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, dan semangat belajarBudaya simbolis seragam sekolah, maskot, lagu-lagu sekolah, dan logoBudaya manfaat kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, dan lapanganKode spesialisasi akreditasi, tata tertib, kurikulum, dan tingkatan atau strataldeologi keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif, dan klasikisme.

pengertian dan unsur unsur pendidikan